back to main area
   

i-bands.net [READ ONLY MODE]
Articles  Articles   FAQ  FAQ   Search  Search   Memberlist  Memberlist   Usergroups  Usergroups
Register  ::  Log in Log in to check your private messages


Post new topic  Reply to topic
 Surat terbuka kepada Harian Metro « View previous topic :: View next topic » 
Author Message
GryMlock
PostPosted: Wed Jan 04, 2006 2:23 pm    Post subject: Surat terbuka kepada Harian Metro Reply with quote



Joined: 24 Nov 2003
Posts: 3699
Location: Agombak Ago go!

Written by Irman of Malaise.

http://malaise.malscene.net/archives/41#more-41



Visit the website
http://malaise.malscene.net
_________________
[ Kluk Kluk Adventure ] | [ Call the Paramedics ] | [ Dot ] | [ AJEEPEK ]
Back to top
View user's profile Send private message Send e-mail
HuntressM00n
PostPosted: Wed Jan 04, 2006 3:43 pm    Post subject: Reply with quote

Mod Squad
Mod Squad

Joined: 01 Sep 2005
Posts: 1581
Location: undisclosed

Malaysiakini - 4 Jan 2006
Police defend raid on concert
Andrew Ong, Jan 4, 06 11:12am

It was suspicion of drug-related offences that sent Brickfields police to check on a New Year’s eve concert in Jalan Klang Lama, Kuala Lumpur.

District police chief Mohd Dzuraidi Ibrahim said this yesterday when asked to comment on a number of issues raised in relation to the raid.

Specific complaints were that the police had raided a private function and that a handful of those detained had been produced before the media and subjected to ‘hostile’ questions.

Concern was also expressed that the raid was conducted on moralistic grounds because 'Black Metal' music was allegedly involved.

Mohd Dzuraidi clarified that the raid was a routine operation based on a tipoff from the public.

“We had reason to believe that they were under the influence of alcohol and drugs while some were acting violently at the time,” he said, explaining why 365 individuals were arrested.

Seven (not eight as reported) of them allegedly tested positive for drugs and the rest were subsequently released. A hospital report is pending to confirm drug use by the seven.

Three others were detained under the Printing Press and Publications Act 1984 for allegedly distributing pamphlets without a permit during the raid, which began at 10.45pm.

Another person, said to be in charge of organising the concert, is being investigated under Section 4 (1)(b) of the Entertainment Act for failure to produce an entertainment permit.

All four have been released on police bail and will have to report to the station on Jan 15 when their bail period expires.

Press conference

On claims that the event - themed This Year’s Final Threat - was a private function, Dzuraidi countered: “If it was a private function, why were organisers selling tickets to members of the public?”

When asked why private television station TV3 was allowed to interview some of the detainees at the police station, Dzuraidi said this was done with the consent of the detainees. He said they were assured that their comments to the media would not be used against them.

“It was not an offence. They (TV3) might have wanted to know why these individuals attended the concert...(it was not done) to exploit or sensationalise their arrest,” he said.

The footage of the raid was aired on Buletin Utama on Jan 1, but the faces of the interviewees were pixelised (blurred). Six detainees attended the press conference, during which they answered questions from Dzuraidi and journalists.

According to Malay tabloid Harian Metro, some of the questions posed by Dzuraidi to the unidentified six included:



Have you attended ‘Black Metal’ festivals before?

Are you all aware that the gathering (at the venue) was wrong and illegal?

Would you agree if I say that the activity involved is unhealthy?

What’s your opinion of ‘Black Metal’ culture?

Why was alcohol sold at the ‘Black Metal’ music festival when most of the concert goers are Muslim youths?

Is it true that there is no element of devil worship in your music? Why does the brochure confiscated by the police have the word Syaitan and a Jewish symbol and the word f***’?

Don’t you think that this festival which involves free mingling among several hundred male and female youths under crowded conditions is immoral?

The activists have also attacked journalists as being unethical in questioning the six.

Police advice

On claims that the police had denied at least one detainee his right to counsel, Dzuraidi said it had not been possible to meet such requests at the time.

Lawyer N Surendran, who was at the police station two hours after the raid, claimed that the police denied his client to counsel, in violation of Article 5 (3) of the Federal Constitution.

“We were in the process of documenting at the time, and we could not fulfil his request. We had to process papers for 365 people that night. It’s not that we don’t want (to allow Surendran to meet his client). (He should) just let us finish our job first,” said Dzuraidi.

Meanwhile, Dzuraidi advised youths to make an effort to find out if organisers of concerts they are attending have obtained valid permits.

“When (event organisers) apply for permits, we look at safety, traffic flow and many other aspects before we give approval,” he said.

“If the event has elements which are immoral and against religion, we would not authorise it. Youths should not blindly follow their friends and trends. They should look after their own well being,” he added.

14:50 Posted in Malaysiakini | Permalink | Comments (0) | Trackbacks (0) | Email this

tv coverage
I caught the coverage on TV3 in Buletin Utama and was appalled at the tone of the report. Although they reported the few patrons who denied having anything to do with Black Metal, this was definitely under duress. The extent of the report was very much like Harian Metro's, where one felt the news report was coming out of some JAKIM officer's mouth. In the report, it was mentioned that the operator did not have a licence, it showed all these young Malay girls in tudung coming off the truck. It was definitely portrayed as a Malay issue.
As much as TV3 is really a put off, but we should monitor it especially in its reports on sub-cultures.
Gayathry

14:15 Permalink | Comments (0) | Trackbacks (0) | Email this

01/03/2006
Utusan 20 Dec 2005
bicara agama

'Saya insaf...' pengakuan bekas ahli kumpulan black metal
Oleh ZUNAIDAH ZAINON


"KAU ni tak habis-habis menyusahkan aku. Lebih baik kau pergi mati daripada hidup membebankan aku saja," jerkah ibu tirinya bagai singa lapar yang ingin menerkam mangsanya.

Dia hanya mampu terdiam. Kadangkala, dia sendiri tidak tahu apa lagi kesalahan yang telah dilakukannya. Seboleh-bolehnya dia tidak mahu menimbulkan kemarahan wanita yang dikahwini ayahnya sepuluh tahun lalu.

"Apakah ini satu kesalahan hanya kerana menumpang kasih pada ibu yang tidak melahirkan aku?" Pertanyaan demi pertanyaan mula bersarang di hatinya hingga membuatkan dia runsing dan keliru dengan ketentuan takdir Tuhan.

Akhirnya, jiwa remaja yang memberontak merangsang keinginannya untuk lari dari rumah dan membebaskan diri daripada cengkaman ibu tiri yang tidak pernah menyayanginya apatah lagi melayaninya sebagai seorang anak.

Pada usia semuda 14 tahun, Aidil (bukan nama sebenar) mengambil keputusan hidup berdikari bersama kawan-kawannya. Baginya, dunia luar lebih menarik daripada hidup dicaci dan dimaki saban hari. Apa yang diperlukan ialah mencari duit untuk kelangsungan hidupnya seharian.

Tanpa disedari, Aidil mula terlibat dengan kumpulan black metal akibat pengaruh kawan-kawan dan kurangnya kasih sayang ibu bapa. Kita ikuti pengakuan daripada Aidil yang kini sedang menjalani rawatan pemulihan di Rumah Sahabat Perkid (Pusat Kebajikan Darul Islah Selangor), Gombak sejak dua minggu lalu:

"Terus terang, saya tidak tahan dimarahi setiap hari. Sejak kecil saya tidak pernah mendapat belaian kasih seorang ibu yang meninggal dunia semasa saya masih kecil. Lagipun, saya anak bongsu. Setelah ayah berkahwin lain, saya berharap akan mendapat seorang ibu yang penyayang dan menerima saya seadanya. Tetapi apa yang saya dapat ialah cacian dan makian daripadanya. Malah kami juga dibezakan dengan anak-anak kandungnya. Saya cemburu dan benci dengan keadaan itu. Akhirnya, saya lari dari rumah.

"Dengan keadaan diri yang tidak terurus dan hilang tempat berteduh, tidak sangka ada kawan-kawan yang sudi membantu. Saya tinggal bersama-sama dengan mereka dan berhenti sekolah. Minat pada pelajaran pun dah lenyap. Semua kawan-kawan saya berumur 18 tahun dan paling muda, 12 tahun. Saya selalu mendapat pujian daripada mereka dan rasa seperti dihargai berbanding dengan keluarga sendiri.

"Mereka pernah cakap, kalau saya hendak menjadi lebih kuat dan ada geng sendiri, saya boleh sertai kumpulan black metal. Pada mulanya saya takut kerana saya tahu kumpulan ini selalunya ada pemujaan pada syaitan dan boleh memesongkan akidah. Walaupun saya lari dari rumah dan tidak berminat pada pelajaran, tidak bermakna saya sanggup menggadaikan agama. Saya beritahu mereka, saya tak sanggup dan ingin mencari duit bagi menampung kehidupan.

Berubah

"Namun, segala-galanya berubah dalam sekelip mata. Kami selalunya bergaduh dengan kumpulan punk sama ada menggunakan kayu ataupun batu bata. Sebelum bergaduh hari itu, kami mabuk dan masing-masing ingin menunjukkan kekuatan. Saya dan rakan-rakan juga diberikan sejenis pil dan saya telan lima biji sekali untuk tahan rasa sakit apabila dipukul. Memang teruk saya kena sampai pernah retak tulang kaki. Pengikut kumpulan punk menolak black metal kerana adanya upacara pemujaan.

"Apabila saya melihat kekuatan dengan adanya kumpulan yang sanggup sama-sama susah, akhirnya saya tewas pada pujukan mereka. Untuk menjadi pengikut black metal, kami perlu menjalani satu upacara sujud pada ketua yang dipanggil 'King'. Daripada tutur kata dan lenggok bahasanya, ketua kami berasal dari Indonesia dan boleh bersilat dengan baik. Saya juga difahamkan, 'King' tidak menganuti sebarang agama.

"Kemudiannya kami akan duduk dalam bulatan yang dikelilingi lilin. Selepas itu ketua meminta kami menoreh tangan masing-masing dan bermulalah upacara minum darah antara pengikut. Darah merah pekat yang mengalir saya tadah dengan tangan dan minum. Loyanya hanya Allah yang tahu. Semasa darah yang diteguk mengalir di tekak, saya sedar kesalahan yang dilakukan dan terbayang wajah ayah. Betapa kalau ayah tahu mesti dia kecewa.

"Selesai upacara tersebut, kami diberikan sebuah kitab black metal bertulisan jawi. Saya tidak boleh baca sebab tidak faham tulisannya. Seterusnya kami diminta menyembah syaitan yang kesemuanya ada sembilan dewa dan disuruh menghafal lirik-lirik lagu dalam bahasa Arab. Maksud dan maknanya juga saya tidak faham. Saya hanya mengikut.

"Bayangkan, harga kitab itu cuma RM5 tetapi sesiapa yang berjaya menjualnya akan diberikan ganjaran RM50 sebuah. Dalam tempoh dua minggu, saya boleh memperoleh pendapatan sebanyak RM200 hanya dengan menjual empat kitab. Betapa lumayan ganjaran yang mereka berikan kepada pengikut black metal yang berjaya menjual kitab tersebut.

Memujuk

"Pada masa yang sama, ayah selalu memujuk agar saya pulang ke rumah dan tinggal bersamanya. Sebelum menjalani upacara tersebut, saya pernah balik ke rumah tetapi tidak lama. Kali ini saya cuba dengar cakap ayah dan tinggal beberapa hari di rumah. Agaknya Allah ingin memberi petunjuk agar saya tidak terlanjur lebih jauh, kitab itu tertinggal di rumah ayah semasa saya mengambil keputusan untuk kembali tinggal bersama kawan-kawan.

"Akhirnya ayah bawa kitab itu ke balai polis dan laporkan kepada pihak berkuasa. Ramai kawan-kawan saya tertangkap dan ada juga yang terlepas. Kini saya bersyukur kerana Tuhan menyelamatkan saya lebih awal.

"Saya juga berharap kawan-kawan yang masih di luar sana agar kembali ke pangkal jalan dan sedarlah bahawa apa yang kita lakukan sekarang adalah salah di sisi agama.

"Kini saya menjalani hidup yang lebih bermakna bersama dengan rakan-rakan di sini. Insya-Allah dengan bimbingan Ustaz Hanafiah, saya berharap dapat membina hidup baru dan menyambung kembali persekolahan yang tertangguh dulu."

Aidil kini berusia 15 tahun. Hampir dua tahun bergelumang dengan dunia black metal ternyata Aidil sedar akan perbuatannya yang terpesong akidah, namun apa yang boleh dilakukannya. Mujur ada tindakan daripada pihak berkuasa dan rumah perlindungan yang membantunya membina semula nilai-nilai murni dalam dirinya yang telah lama hilang.

http://www.utusan.com.my/utusan/archive.asp?y=2005&dt=1220&pub=utusan_malaysia&sec=bicara%5Fagama&pg=ba_01.htm&arc=hive
_________________
"Thus let my enemy's blood be spilled
like water and sink into the earth."
- By Irene
Back to top
View user's profile Send private message Send e-mail MSN Messenger
Display posts from previous:   
Post new topic  Reply to topic Page 1 of 1

Jump to:  



You cannot post new topics in this forum
You cannot reply to topics in this forum
You cannot edit your posts in this forum
You cannot delete your posts in this forum
You cannot vote in polls in this forum





DAJ Glass template by Dustin Baccetti
EQ graphic based off of a design from www.freeclipart.nu
modified by i-bands.net
Powered by phpBB © 2001, 2005 phpBB Group